15. Isa hakim yang adil pada akhir zaman (HR Muslim)
Hadits yang mencatatkan perihal ini bukan riwayat Imam Muslim sendiri, tapi kesepakatan bersama antara Imam Muslim dan guru beliau, Imam Bukhari. Sedangkan di dalam kitab-kitab Hadits, nama kedua imam ini dituliskan di bawah hadits dengan kata "Muttafaqun ‘alaih", artinya hadits ini disepakati secara kolektif oleh perawi hadits lainnya bersama-sama dengan Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Adapun narasi lengkap Hadits dimaksud adalah sbb:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” [Muttafaqun ‘alaih]
Selain sekali lagi salah kaprah memahami makna Hadits di atas, maka dengan cara memutilasi atau dengan sengaja mengabaikan bagian penting Hadits yang menubuatkan alasan utama kedatangan Nabi Isa Alaihissalam untuk kedua kalinya kelak sebenarnya adalah untuk memerangi segala bentuk pemberhalaan atas dirinya dan menjadi "Hakim Yang Adil" bagi umat yang menuhankan dirinya, umat yang akan diperangi habis-habisan oleh Nabi Isa Alaihissalam ini justru menjadikan Hadits tsb sebagai dalil pembenar bahwa beliau -- yang mereka klaim sebagai Yesus Kristus -- adalah Allah yang sesungguhnya!
Alasannya, karena selain Hadits di atas membenarkan Nabi isa Alaihissalam sebagai "Hakim Yang Adil", Al-Quran sendiri, dalam Surah At-Tiin: 8 menegaskan bahwa hanya Allah lah satu-satunya "Hakim Yang Adil". Oleh karena itu, umat ini menantang umat Islam untuk menjawab dengan benar, siapa lagi "Hakim Yang Adil" menurut Hadits dan Al-Quran kalau bukan Allah?
Kata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "Hakim Yang Adil" dalam narasi Hadits yang ditulis dalam bahasa Arab menggunakan bentuk jamak dari kata dasar Hakim, yaitu حَكَمًا عَدْلاً dimaknai oleh penutur bahasa Arab sebagai Hakaman Adlan, yang secara sederhana artinya adalah Hakim-Hakim, para Hakim, atau bisa juga sebagai (putusan) kolektif dari banyak Hakim.
Sedangkan dalam Al-Quran surah At-Tiin selengkapnya tertulis begini:
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS. At-Tiin: 8)
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS. At-Tiin: 8)
Terjemahan kata yang dimaksud oleh ayat ini adalah "Hakim Yang Paling Adil" ditulis dalam bahasa aslinya, Arab, dengan kata بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ dibaca bi ahkamil haakimiin, yang secara harfiah artinya adalah satu-atunya Hakim Yang Paling Berkuasa, atau dimaknai sebagai "Hakim Yang Maha Kuasa dan (tentu saja) Maha Adil" sesuai dengan sifat-sifat Allah sendiri sebagaimana diterangkan dalam Asma'ul Husna.
Dalam terjemah bahasa Indonesia sekalipun, mudah dimengerti bahwa "Hakim Yang Adil" dalam narasi Hadits tidak sama artinya dengan "Hakim Yang Paling Adil" dalam QS. At-Tiin: 8!
Lebih detil tentang ini, silahkan cermati di sini.
Lebih detil tentang ini, silahkan cermati di sini.
Lalu, kenapa menurut nubuat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwassalam, Nabi Isa Alaihissalam dipercaya sebagai seorang Hakim Yang Adil?
Jawabnya karena seperti sudah dijelaskan dalam tanggapan untuk No. 7, seorang Nabi tidak akan berkata apalagi sampai menghakimi orang lain kecuali sesuai dengan kata-kata dan penghakiman adil yang diwahyukan oleh Allah kepadanya.
Yesus sendiri dalam alkitab menjelaskan bahwa penghakiman yang diputuskan olehnya selaku seorang Nabi pasti adil, karena sesuai dengan keputusan Allah,
"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30)
Lalu, apakah pada akhir jaman kelak Nabi Isa Alaihissalam akan menghakimi seluruh umat manusia, termasuk umat Islam seperti yang selama ini dikira oleh umat kristen?
Nanti dulu!
Baca sekali lagi tanggapan untuk No. 15 ini mulai dari atas!
[Artikel di atas adalah tanggapan untuk Isa Almasih Menurut Misionaris Kristen di sini]
kalau Allah merupakan satu-satunya Hakim yg paling Adil, mengapa Allah tidak datang pada akhir jaman melainkan Yesus sendiri, ini mengartikan bahwa Allah itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah sendiri! Ok My Friend's
BalasHapusTidak OK, my friend!
HapusBaca sekali lagi tanggapan untuk No. 15 ini mulai dari atas!
Bhahaha...hari penghakiman yg paling adil bukan dibumi banh. Lagian ngapain juga Allah turun cuma buat berantas babi+matahin salib, agama samawi lain bakal cemburu dong... "kok bintang daud dan tembok kita gk dikoreksi?"
HapusMembunuh babi???wkwkwkww...apa salah dan dosa babi..sehingga harus isa yg bunuh.emang manusia gak mampu apa bunuh babi sampai isa yg harus bunuh..di akhir zaman lagi...wkwkwww
BalasHapusYesus Kristus (pbuh) adalah satu-satunya anak manusia di dunia ini yang paling berpengalaman membunuh babi dalam jumlah sangat besar, dik!
HapusCoba buka kitab kalian dan baca baik-baik Markus 5:13
Bayangkan!
Dalam beberapa menit saja, beliau mampu membunuh 2000 ekor babi sekaligus! Bagaimana jadinya dalam sehari, sebulan, apalagi setahun?
Jadi, apa yang kau tertawakan di sini sebenarnya adalah dirimu sendiri, dik!
Jelas ya?
Jawaban anda memang menggelikan. Apa hubungan babi, makhluk yg tak berarti dengan masalah iman, keyakinan dan keselamatan?
HapusBruh... sia sia tuhan bersabda larang sini larang sana, perintah ini itu eh umatnya iman buta doang plus bolot bin kolot.
Hapusselalu ngeles dibalik terjemahan bahasa arab. Sudah jelas bahwa hari jaman adalah final kita sebagai manusia /insan dan akan diadili oleh sang Pencipta. Lalu mengapa bukan Sang Pencipta sendiri yg akan menjadi hakim? kenapa harus Isa? bukankah itu sangat aneh (pake banget)?
BalasHapusOmpugumba,
HapusKalau kau mengerti bahasa Indonesia dengan baik, maka mustinya kau juga dapat mengerti dengan baik bahwa yang dimaksud sebagai akhir jaman adalah hari-hari terakhir menjelang berakhirnya segala bentuk kehidupan di alam semesta yang secara pasti akan mengalami kehancuran total yang sangat massif!
Dalam ajaran para nabi, hari itu dikenal sebagai hari kiamat, di mana urusan setiap manusia (baik yang masih hidup maupun yang sudah mati) terkait segala aspek kehidupannya selama hidup di dunia (yang sangat kecil ini) praktis berakhir bersama hancurnya dunia. (Lihat penjelasan ringkasnya di sini).
Selanjutnya seluruh makhluk, termasuk manusia, yang sudah pasti mati pada hari kiamat akan dibangkitkan dari kematiannya masing-masing untuk memasuki alam akhirat (yang maha luas) melalui beberapa tahapan. Di antaranya adalah menghadapi Pengadilan ALLAH di mana para nabi dan rasul ALLAH, termasuk Yesus Kristus (pbuh), akan menjadi saksi bagi umatnya masing-masing. Kesaksian para nabi inilah yang akan menentukan di mana akhirnya masing-masing individu dari umatnya akan menjalani kehidupan abadi mereka; apakah di sorga atau neraka berdasarkan keputusan ALLAH, Sang Hakim Yang Maha Adil!
Jadi, kita sedang bicara tentang dua pengadilan di sini. Yang pertama adalah pengadilan para hakim dunia yang relatif masih menyediakan kesempatan untuk ditawar-tawar, sedangkan yang kedua adalah pengadilan Hakim Akhirat yang tidak mungkin lagi bisa ditawar!
Jadi tentang pertamyaan umum kalian; untuk apa nabi Yesus Kristus (pbuh) harus kembali lagi ke dunia dengan salahsatu predikat sebagai hakim yang adil?
Jawabnya adalah untuk mengadli umat Paulus yang mengaku-ngaku sebagai pengikut Kristus, padahal nyata-nyata melawan segala ajaran pokok beliau, khususnya tentang kewajiban menyembah ALLAH, satu-satunya Tuhan Yang Maha Benar!
Sedangkan apakah setelah itu di akhirat kelak beliau akan bersaksi baik atau buruk bagi umat Paulus, sepenuhnya tergantung dari bagaimana hasil pengadilan beliau sebelum datangnya hari kiamat!
Lalu tentang pertanyaanmu kenapa bukan ALLAH sendiri yang turun ke dunia untuk menghakimi manusia, jawabnya adalah karena ALLAH tidak menghendaki demikian, apalagi menuruti kebiasaan kalian yang selalu mengatur ALLAH harus begini atau begitu sesuai mau enaknya kalian sendiri!
Inilah salahsatu masalah terbesar seluruh pengikut Paulus yang hari gini masih Kristen. Mengira berhak mengatur ALLAH sebagai ganti mematuhi segala aturan-Nya!
Bisa dipahami?
Simpelnya gini banh, Nabi Isa as turun kedua kalinya tidaklah tepat pada hari H kiamat yg singkat itu (akhir zaman bukan berarti hari kiamat atau hari penghakiman itu, ingat "zaman"). Ada banyak tugas yg beliau kerjakan nanti, salah satunya mengalahkan Dajjal (masih sempat perang loh), dan bahkan mungkin beliau meninggal lebih dulu sebelum hari H itu datang, tapi dialah salah satu hakim adil semasa hidupnya nanti.
Hapus---------------
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Hibban, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Beliau tinggal di bumi selama 40 tahun sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana.”
-------
Kita sama sama menanti beliau, tapi sebagai apa dulu?
Trus setelah beliau meninggal nanti hakimnya siapa lagi dong?
Dan terakhir, yg jadi hakim paling akhir bin paling adil yo tetap Allah.
Mengapa tuhan anda begitu istimewanya menempatkan posisi Yesus dlm banyak hal....jauh melebihi Muhammad?
BalasHapusNabi Muhammad juga diistimewakan oleh Allah kok, nabi Muhammad lah yg pertama kali akan masuk surga bukan Isa atau pun nabi sebelumnya dan itu sudah tertuang dalam hadist
HapusSebagai Muslim saya gk keberatan kalau Allah mengistimewakan nabi Isa, malah bangga dengan itu dan gk ada yg salah. Pada dasarnya semua Nabi/rasul hingga kita umat biasa punya keistimewaan tersendiri dimata Allah. Yang salah itu kalau kitanya membeda2kan, membanding2kan satu nabi dengan yg lain yg berujung pembangkangan.
HapusIsa tidak pernah mengaku nabi. Karena dari lahir sudah dari roh Allah. Dan bisa bicara dari lahir dan cepat membaca/tulis juga dan kuasa penyembuhan/menciptakan batu menjadi burung.
BalasHapusIsa mengaku sebagai Hakim/penguasa manusia atau Allah
Bhahahaha ...... unang margabus ho dison, supir!
HapusBereng jolo na sadaon!
Isa berkata:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
Cemana pulak kau bilang Isa tak pernah mengaku sebagai nabi?
HapusTrus ..... cemanalah sebetulnya jalan pikiranmu yang hari gini masih kristen dan dari waktu ke waktu terus saja memaksakan kehendak kedaginganmu supaya seorang nabi menjadi Tuhan?
Bangun dik!
Hari sudah siang!
Jangan mimpi terus kerjamu!