Tadabur Al-Quran
TADABUR berasal dari kata dasar "dabara" yang artinya “akhir sesuatu”. Sedangkan menurut Ibnu Mandur dalam kitabnya Lisān al-Arab, maksud tadabbur adalah mengetahui ujung dan kesudahan, termasuk mengetahui dampak dan konsekuensi, dari sesuatu.
Secara sederhana tadabbur adalah mengerahkan upaya untuk melihat, memahami, merenungi sesuatu, bahkan sampai pada sisi terjauhnya. Jika dikaitkan dengan Al-Quran, maka tadabbur artinya adalah penghayatan terhadap ayat-ayat Al-Quran dengan maksud untuk membuka hati dan pikiran manusia.
Secara terperinci Ibnu Katsir menjelaskan bagaimana seorang Muslim seharusnya mentadabburi Alquran.
“Tadabbur adalah memahami makna lafal Al-Quran dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Quran tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya serta apa yang menjadi makna-makna Al-Quran itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Quran serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasihat-nasihat Al-Quran, patuh terhadap perintah-perintahnya serta mengambil ibrah darinya.”
Tanda-tanda tadabbur
Dalam kaitannya dengan tadabbur, Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).” (QS. Al-Ma’idah: 83).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfaal: 2).
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, “Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira.” (QS. At-Taubah: 124).
“Katakanlah, “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang diberi pengetahuan sebenarnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Mahasuci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur aras muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Israa’:107-109)
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).
”Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.” (QS. Al-Furqan: 73).
“Dan apabila dibacakan (Al-Qur’an) kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesunguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Rabb kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya).” (QS. Al-Qashash: 53).
Berdasarkan ayat-ayat diatas, dapat disimpulkan tanda-tanda tadabbur, yaitu:
- Menyatukan hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur’an.
- Menangis karena takut kepada Allah
- Bertambahnya kekhusyu’an
- Bertambahnya iman
- Merasa Bahagia dan gembira.
- Gemetar karena rasa takut kepada Allah, kemudian diikuti dengan pengharapan dan ketenangan.
- Bersujud sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
Sumber:
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur’an, Dr. Khalid bin Abdul Karim Al-Laahim: Pustaka An-Naba’
Berikut adalah sebagian bacaan yang bersumber dari Al-Quran untuk dijadikan sebagai bahan perenungan bagi siapa saja yang memerlukannya.
Tadabur Al-Quran
Tidak ada komentar