Teologika Pneumatologi
Pneumatologi mengacu pada disiplin tertentu dalam teologi Kristen yang berfokus pada studi tentang Roh Kudus. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani kata Pneuma (πνεῦμα), yang menunjuk "napas" atau "roh" dan metaforis menggambarkan makhluk non-materi atau pengaruh. Istilah bahasa Inggris pneumatologi berasal dari dua kata Yunani: (pneuma, roh) dan (logos, pengajaran tentang). Pneumatologi mencakup studi tentang pribadi Roh Kudus, dan karya-karya Roh Kudus.Kategori terakhir ini juga mencakup ajaran-ajaran Kristen pada kelahiran baru, karunia rohani (charismata), Roh-baptisan, pengkudusan, yang inspirasi dari nabi, dan berdiamnya Tritunggal Mahakudus (yang dengan sendirinya mencakup banyak aspek yang berbeda). Berbeda denominasi Kristen memiliki pendekatan teologis yang berbeda pula pada berbagai pertanyaan seputar pneumatologi.
Sejarah teologi Kristen secara tradisional dibagi menjadi empat tahap utama, yang juga mewakili periode utama dalam perkembangan sejarah pneumatologi Kristen:
- Periode Patristik. Gereja perdana terlibat dalam perdebatan tentang keilahian Yesus, dengan Arius menyatakan bahwa Putra adalah "makhluk" atau "malaikat" dan Athanasius membantah bahwa Putra memiliki sifat-sifat ilahi (seperti kekekalan, transendensi, kemampuan untuk menyucikan, dan keterlibatan). dalam penciptaan). Meskipun perdebatan itu tidak bersifat pneumatologis, hal itu menyebabkan perdebatan yang sangat mirip antara Pneumatomachians dan Cappadocian Fathers .
- Periode abad pertengahan . Pada periode ini terjadi perdebatan mengenai hubungan antara Kristus dan Roh Kudus. Gereja Timur menegaskan bahwa Roh Kudus "berasal" dari Bapa saja (sebagaimana dinyatakan dalam Pengakuan Iman Niceno-Konstantinopolitan), sementara Agustinus dari Hippo dan Gereja Katolik abad pertengahan menambahkan klausul "filioque" ke dalam Pengakuan Iman (Roh berasal dari Ayah "dan Putra").
- Reformasi dan Kontra Reformasi. Di sini hubungan antara Roh dan Kitab Suci diperiksa ulang. Martin Luther dan John Calvin berpendapat bahwa Roh memiliki "otoritas penafsiran" tertentu untuk "menerangi" kitab suci, sementara teolog Kontra-reformasi menanggapi bahwa Roh telah memberi wewenang kepada Gereja untuk melayani sebagai penafsir otoritatif Kitab Suci.
- Era kontemporer. Gereja kontemporer memahami hubungan khusus antara Roh dan komunitas Gereja. Berbagai teolog kontemporer menganugerahkan Roh sebagai otoritas untuk mengatur gereja, untuk membebaskan komunitas yang tertindas, dan untuk menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan iman. Pneumatologi kontemporer sering ditandai dengan Gerakan Pentakosta .
Teologika Pneumatologi
Tidak ada komentar