Pada Mulanya Adalah Firman, Selebihnya Pikir Sendiri!
Supaya anda tahu saja;
Yohanes 1:1 ini bukan firman Tuhan kepada Yesus, atau sabda Yesus kepada keduabelas muridnya, atau perkataan salahsatu murid Yesus kepada Yohanes, tapi melulu cuma akal-akalan Yohanes sendiri saja!
Ayat-ayat Yohanes 1:1-14 sesungguhnya berasal dari Hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Sedangkan mengenai ayat 15 s.d 18, eh, ... bagaimana pula ayat-ayat itu bisa ada di sana? Dari mana pula asalnya, jika ayat 1 sampai 14 sendiri mentah-mentah adalah hasil jiplakan?
Jadi, coba perhatikan baik-baik kalimat pertama Yohanes dari hasil jiplakan tsb.
"Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan." Yohanes kemudian mengadopsi Hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: "Logos itu berasal dari Tuhan"; menjadi "Firman itu adalah Allah."
Plagiarism dan pencaplokan ajaran Platonis oleh (siapapun yang mengaku sebagai) Yohanes ini ke dalam Injil, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul "Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala"; sebagai berikut:
"Book of the Platonis that had been translated from Greek into Latin. In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made by him, and without him nothing was made."
"Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan."
Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
"John 1:1-18; "The prologue is a hymn, formally poetic in style; perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel."
"Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair; mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil."
Kalau kita coba artikan ayat pertama yang sudah "diubah-suaikan" oleh Yohanes dari aslinya; "Logos (firman) itu berasal dari Tuhan" menjadi "Firman itu adalah Allah" tsb menurut kaidah bahasa Indonesia, maka kita dapat menduga kuat bahwa tujuan yang diinginkan oleh si penulis sebenarnya adalah agar kita mengerti bahwa firman itu adalah Tuhan sebagaimana bunyi lengkapnya ini: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."
Tetapi tahukah anda bahwa di dalam struktur bahasa Indonesia, kalimat itu sebenarnya tidak memiliki makna apa-apa?
Perhatikanlah bila kita ganti kata Firman menjadi Tuhan atau sebaliknya (seperti kemauan penulis), maka ayat pertama pembuka Kitab Yohanes itu akan berbunyi begini:
“Pada mulanya adalah Yesus, Yesus itu bersama sama dengan Yesus dan Yesus itu adalah Yesus.” Atau “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Firman dan Firman itu adalah Firman. Atau "Pada mulanya adalah Allah, Allah itu bersama-sama dengan Allah dan Allah itu adalah Allah."
Lantas, menurut anda apa arti kalimat itu?
Lebih repot lagi jika kita fokus pula pada kata "bersama-sama" dalam ayat tersebut yang jelas-jelas menunjukkan pengertian bahwa firman yang satu tidak sama dengan firman yang lain, atau Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain. Sebab firman yang satu bersama-sama dengan firman yang lain menunjukkan bahwa di sana ada DUA firman.
Demikian juga dengan kata Allah; Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain, atau artinya di sana ada DUA Allah.
Lebih repot lagi jika kita fokus pula pada kata "bersama-sama" dalam ayat tersebut yang jelas-jelas menunjukkan pengertian bahwa firman yang satu tidak sama dengan firman yang lain, atau Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain. Sebab firman yang satu bersama-sama dengan firman yang lain menunjukkan bahwa di sana ada DUA firman.
Demikian juga dengan kata Allah; Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain, atau artinya di sana ada DUA Allah.
Saya yakin anda akan protes bahwa saya tidak boleh membolak-balik kalimat pertama Yohanes 1 itu seenak perut saya.
Baik! Kita kembalikan pada susunan semula, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah". Bukankah tetap saja kalimat itu menunjukkan bahwa Firman dan Allah tidak sama, alias dua hal yang berbeda?
Dalam susunan ayat tersebut ada kata penghubung "bersama-sama". Artinya, jika saya berkata "Si Iman bersama-sama si Amin", maka anak SD sekalipun dapat mengerti bahwa si Iman tetap si Iman, si Amin tetap si Amin, alias si Iman bukan si Amin!
Jadi, berdasarkan ayat yang ditulis dalam Yohanes 1 itu sendiri jelas ditunjukkan bahwa Firman tidak sama dengan Allah. Atau dengan kata lain, Firman bukan Allah.
Sementara itu, dengan mengutip dari perbendaharaan bahasa Arab, anda sekalian juga suka sekali menyebut bahwa "Kalamullah itu adalah Allah". Padahal Kalam itu bukan Allah, dan Allah bukan Kalam.
Allah dan Kalam jelas sekali adalah dua hal yang sangat berbeda!
KESIMPULAN
Yohanes 1:1-18 dengan sendirinya harus gugur demi menjunjung tinggi kesucian wahyu Illahi, martabat seluruh umat manusia, dan penghargaan sepantasnya kepada akal dan hati nurani setiap insan berdasarkan alasan-alasan sederhan sbb:
- Bukan merupakan firman dari Allah kepada Yesus,
- Bukan pula ajaran dari Yesus kepada Yohanes,
- Tapi ditulis atas inisiatif Yohanes sendiri, bahkan dengan cara plagiarism dari kitab orang lain yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk memuja Yesus.
Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
[Sumber: Catatan Lama Gus Mendem]
Tidak ada komentar