1Yohanes 5:7-8
1YOHANES 5: 7-8
Alkitab, 1Yohanes 5 terjemahan LAI 1984:
(7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
(8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Perhatikan tanda kurung "( )" pada dua ayat di atas.
Ada dua sumber berbeda yang digunakan untuk menulis Alkitab Versi NIV (New International Version) dan NASV (New American Standard Version) serta King James Version (KJV).
KJV berasal dari teks Alkitab Bizantium, sedangkan NIV dan NASV berdasarkan terjemahan dari Teks Alexandria.
Berikut ini akan kita lihat di mana letak perbedaannya.
In the following examples the King James Version differs from the NIV, and NASV. because it bases it's translation on the Byzantine text-type and the NIV and NASV base theirs on the Alexandrian text-type.
KJV: "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth, the spirit, and the water, and the blood; and these three agree in one." (1 John 5:7-8)
NIV: "For there are three that testify: v. 8 the Spirit, the water and the blood: and the three are in agreement." (1 John 5:7)Pada KJV tercantum bahwa yang memberikan kesaksian di surga adalah: Bapa, Firman, dan Roh Kudus, ditambahkan keterangan bahwa ketiganya adalah satu, serta ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi, yakni: Roh, Air, dan Darah, dan ketiganya juga satu.
Tetapi pada NIV hanya dicantumkan mengenai Roh, Air, dan Darah, tanpa menyebutkan sedikitpun tentang Bapa, Firman, dan Roh Kudus.
Berikut adalah penjelasan mengapa terjadi demikian:
When Erasmus first printed the Greek New Testament in 1514 it did not contain the words "in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth," because they were not found in any of the Greek manuscripts that Erasmus looked at.
These words were not quoted by any of the Greek church fathers. They most certainly would have been used if the Trinity in the 3rd and 4th centuries.
These words are not found in any ancient versions of the New Testament. These include Syriac, Coptic, Armenian, Ethiopic, Arabic, Slavonic, nor in the Old Latin in its early form.
These words begin to appear in marginal notes in the Latin New Testament beginning in the fifth century. From the sixth century onward these words are found more and more frequently.
Erasmus finally agreed to put these words into new editions of his Greek New Testament if his critic's could find one Greek manuscript that contained these words. It appears that his critics manufactured manuscripts to include these words.
These additional words are found in only eight manuscripts as a variant reading written in the margin. Seven of these manuscripts date from the sixteenth century and one is a tenth century manuscript.
Erasmus' New Testament became the basis for the Greek New Testament, "Textus Receptus", which the King James translators used as the basis for their translation of the New Testament into English.
ATAU:
Ketika Erasmus pertama kali mencetak Perjanjian Baru berbahasa Yunani pada tahun 1514 di sana tidak ada kata-kata "di surga, Bapa, Firman, dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu; dan ada tiga yang bersaksi di bumi," karena kata-kata ini tidak ditemukan di manapun dalam naskah Yunani yang dicari-cari oleh Erasmus.
Kata-kata ini tidak ada yang dikutip oleh para bapa gereja Yunani. Kata-kata ini semestinya sudah digunakan jika Trinitas sudah dikenal pada abad 3 dan 4.
Kata-kata ini tidak ditemukan dalam versi kuno Perjanjian Baru. Ini termasuk Syria, Arab Koptik, Armenia, Ethiopia, Slavia, maupun dalam bahasa Latin Kuno pada awal pembentukan Perjanjian Baru.
Kata-kata ini mulai muncul dalam catatan pinggir pada awal penulisan Perjanjian Baru dalam bahasa Latin pada abad kelima. Baru pada abad keenam dan seterusnya kata-kata ini lebih banyak dan lebih sering ditemukan.
Erasmus akhirnya setuju untuk menempatkan kata-kata ini ke dalam edisi baru Perjanjian Baru bahasa Yunaninya jika para pengkritiknya dapat menemukan satu naskah Yunani yang berisi kata-kata ini. Tampaknya pengkritiknya kemudian menyusupkan kata-kata ini ke dalam naskah tersebut
Kata-kata tambahan ini ditemukan hanya pada delapan naskah sebagai varian bacaan yang ditulis sebagai catatan pinggir. Tujuh dari naskah-naskah ini berasal dari abad keenambelas dan satu naskah lagi dari abad kesepuluh.
Perjanjian Baru Erasmus menjadi dasar bagi Perjanjian Baru Yunani, "Textus Receptus", yang digunakan oleh para penerjemah King James untuk menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Inggris.Untuk lebih jelasnya, silahkan buka SURAT KIRIMAN YAHYA (1YOHANES) 5: 6-8
(6) Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena roh adalah kebenaran.
(7) Sebab tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga Bapa, Firman dan Roh kudus dan ketiganya adalah satu.
(8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi) Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Sebelum mendapat kritikan, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "bumi" pada ayat 8 tidak memakai tanda kurung. Yang mengkritik adalah DR GC Van Niftrik.
Sedangkan menurut The Holy Bible International Version (Zondervan Bible publisher, Grand Rapid Michigan USA, 3th Printing July 1981 halaman 926) ayat-ayat tersebut berbunyi:
(6) This is the one who come by water and blood - jesus christ. He did not come by water only, but by water and blood. And it is the spirit who testifies, because the spirit is truth.
(7) for there are three that testify
(8) the spirit, the water, and blood. And three are in agreements.
ATAU:
(6) Inilah dia yang yang datang dengan air dan darah - yesus kristus. Ia tidak datang dengan air saja, melainkan air dan darah. Dan rohlah yang menyaksikan, karena roh adalah kebenaran.
(7) ada tiga yang menyaksikan
(8) roh, air, dan darah. Dan ketiganya menjadi satu.
Memperhatikan ayat-ayat di atas, maka tampak jelaslah penyisipan yang dilakukan oleh penterjemah Alkitab. Dengan demikian, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "di bumi" pada ayat 8 adalah palsu. Lagipula, jika sebelumnya ayat itu tidak ada, mengapa sekarang muncul? Atau sebaliknya, jika dulunya memang ada, mengapa sekarang di hilangkan?
Mengenai pemalsuan ayat ini, perhatikan komentar berikut:
DR G.C. Van Niftrik dan D.S.B.J Boland (Dogmatika masa kini, BPK Jakarta, 1967 hal 418) Didalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam I Yahya 5: 6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung. Penterjemah Alkitab rupanya menuruti saran keduanya. Dengan memberi kurung kalimat itu.Drs. M.E. Duyverman (Pembimbing ke dalam perjanjian baru, BPK Jakarta 1966 hal. 145). Menurut salinan tertua, jalannya kalimat adalah begini: Karena tiga menjadi saksi, yaitu roh, air, dan darah. Rupanya tambahan mulai terbubuh sebagai keterangan pinggir kalimat; penyalin kemudian memasukkannya dalam nas karena berpikir ini adalah perbaikan penyalin lama. Sampai kini hal itu masih terjadi. Mengapa keterangan pinggir itu dapat masuk menjadi ayat Tuhan dengan begitu mudahnya, padahal ayat ini merupakan pokok doktrin trinitas? Mengapa sampai tersusupi ayat tambahan?Jerry Falwell (Jerry Falwell, Liberty Bible Commentary, thomas Nelson Publisher, Nashville, Camden New York 1983 halaman 26-38). Tokoh kristen radikal Amerika Serikat ini mengomentari pemalsuan ayat-ayat itu sebagai berikut: Sebagian kalimat pada ayat 7 dan sembilan kata pertama pada ayat 8 adalah tidak asli dan tidak bisa dianggap sebagai bagian dari firman Tuhan. - The rest of verse 7 and first nine words of verse 8 are not original, and are not to be considered as a part of the words of God.
CATATAN:
Adanya penambahan ini tentu saja melahirkan suatu perbedaan doktrinal yang nyata. Perbedaan yang ingin diperlihatkan adalah mengenai konsep tritunggal yang menjadi doktrin utama gereja Kristen dewasa ini. Jika kita memperhatikan ayat-ayat dalam naskah yang lebih tua, yang tidak mengandung tambahan tersebut, maka sesungguhnya tidak ada sama sekali pendukung yang "berbau" wahyu Ilahi untuk mengukuhkan doktrin tritunggal yang dianut oleh gereja. Demi kepentingan inilah maka kemudian kata-kata ini pun secara diam-diam "disusupkan" ke dalam rangkaian ayat-ayat suci. Bukankah ini sangat patut dianggap sebagai sebuah pembodohan dan pembohongan yang nyata kepada semua jemaat gereja-gereja di seluruh Indonesia?
[Dikembangkan dari catatan mas Adrian Dharma Wijaya]
Tidak ada komentar