Hanya Hadits Plesetan Yang Menuduh Rasulullah Mati Diracun
Dalam berbagai kesempatan diskusi maupun debat, khususnya di dalam forum Diskusi maupun Forum Debat lintas agama di Dunia Maya semisal Facebook,, umat Kristen selalu saja, dan diulang-ulang, menayangkan status dengan topik di atas yang faktanya adalah KEBOHONGAN tanpa dasar dan sarat dengan Fitnah yang ditujukan kepada seorang Rasul Suci Utusan Allah yang terpelihara.
Para penuduh tersebut melontarkan fitnahnya, semata-mata berdasarkan hadist ini:
[Volume 5, Book 59, Number 713]Narrated Ibn Abbas: ~ ‘Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so ‘AbdurRahman bin ‘Auf said to ‘Umar, “We have sons similar to him.” ‘Umar replied, “(I respect him) because of his status that you know.” ‘Umar then asked Ibn ‘Abbas about the meaning of this Holy Verse:– “When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . . .” (110.1) Ibn ‘Abbas replied, “That indicated the death of Allah’s Apostle which Allah informed him of.” ‘Umar said, “I do not understand of it except what you understand.”Narrated ‘Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to say, “O ‘Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that poison.”
Dikisahkan oleh 'Aishah : Rasulullah dalam keadaan sakit yang menyebabkan kematiannya, biasa berkata, “O, Aisha. Aku masih merasakan sakit akibat makanan yang aku makan di Khaibar dan saat ini, aku merasa seolah-olah urat nadiku terputus akibat racun itu.
Hadits ini adalah HADITS PALSU!
Sedangkan HADITS SHAHIH yang sebenarnya begini:
44.427/4081.
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada kami Gundar Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’ad dari Urwah, dari Aisyah dia berkata;
Aku pernah mendengar bahwa seorang rasul tidak akan meninggal hingga dia di suruh memilih antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Kemudian ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: "Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik-baik teman". Aisyah berkata; Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi pilihan.
45.107/4220.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdullah bin Hausyab Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’ad dari Bapaknya dari ‘Urwah dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang nabi sakit kecuali akan diberi pilihan antara dunia dan akhirat.
Aisyah berkata; Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sakit yang menyebabkan kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: "Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik-baik teman." Maka aku tahu bahwa waktu itu beliau sedang diberi pilihan.
Dari Ibn Sa’d halaman 249:
Sebenarnya seorang wanita Yahudi menyajikan (daging) kambing beracun kepada Rasul Allah. Dia mengambil sedikit daging, memasukannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dan lalu memuntahkannya. Lalu beliau Saw berkata kepada para pengikutnya: “Berhenti! Sungguh, kaki domba ini berkata padaku bahwa dia telah diracuni.” Lalu beliau meminta wanita Yahudi itu dipanggil dan dia bertanya padanya, “Apa yang menyebabkanmu melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, ”Aku ingin tahu apakah Anda benar-benar nabi; jika memang benar maka Allah tentunya akan memberitahu dirimu, dan jika engkau ternyata berbohong maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.”
Dari Tabari Volume 8, halaman 123, 124:
Ketika Rasul Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab bt. al-Harith, istri dari Sallam b. Mishkam, menyajikan baginya sebuah daging domba bakar. Dia telah bertanya sebelumnya bagian domba manakah yang paling disukai Rasul Allah dan diberitahu bagian kaki depannya. Lalu dia membubuhi bagian itu dengan racun, dan dia juga meracuni bagian lainnya. Setelah itu dia menghidangkan daging itu. Ketika daging itu disajikan di hadapan Rasul Allah, dia mengambil bagian kaki depannya dan mengunyah sebagian kecil, tapi tidak ditelannya. Di sebelah dia terdapat Bishr b. al-Bara b. Marur yang seperti Rasul Allah juga mengambil bagian daging itu. Akan tetapi Bishr menelan daging itu ketika sang Rasul Allah memuntahkan daging dan berkata,
“Tulang ini memberitahu diriku bahwa ia diracuni.” Dia bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan ini?” Wanita itu menjawab, “Bagaimana kau telah memperlakukan masyarakatku sudah nyata di hadapanmu. Jadi aku berkata, “Jika dia memang benar2 nabi, maka dia akan diberitahu; tapi jika dia seorang raja, maka aku akan dapat menyingkirkannya.”". Sang Nabi mengampuninya.
Bishr mati karena daging yang dimakannya.
Berikut adalah riwayat tentang perang Khaibar, riwayat Wanita Yahudi yang mencoba membubuhkan racun namun nabi Muhammad selamat, dan riwayat tentang wafatnya nabi.
1. Mengenai perang di Khaibar
Dari Anas bin Malik ra., katanya : Rasulullah s.a.w. memasuki Khaibar pagi hari. Waktu itu mereka keluar kelapangan. Setelah mereka melihat beliau mereka berkata : ”Muhammad dan tentara”. Lalu mereka segera menempati benteng mereka. Nabi s.a.w mengangkat kedua belah tangannya dan berdoa : “Allahu Akbar”! Hancurlah Khaibar! Bila kami duduki lapangan suatu kaum, maka amat buruk pagi hari orang yang diberi peringatan (tetapi) tidak menurut. (HR. Bukhari 1550)
Hadis Sahih Bukhari 4, Buku 53, Nomer 394:
Dikisahkan oleh Abu Hurairah: r.a., katanya: "Ketika Khaibar dikalahkan, sup domba beracun disuguhkan pada sang Nabi (SAW) sebagai hadiah (dari orang2 Yahudi). Sang Nabi memerintah,”Kumpulkan semua orang Yahudi yang ada di sini, berdiri di hadapanku.” Orang2 Yahudi dikumpulkan.
Lalu beliau Saw bersabda:
“Saya hendak bertanya kepadamu tentang satu hal. Adakah kamu mau memberikan keterangan yang sebenarnya kepada saya?”. Mereka menjawab: “Ya” Nabi SAW bertanya kepada mereka: ”Siapa ayahmu?” mereka itu menjawab:”Si Anu!” Lalu beliau bersabda: ”kamu dusta, akan tetapi ayah kamu si “Anu”. Mereka itu berkata: ”Benar Tuan!” Beliau bertanya: ”Adakah kamu mau menjawab dengan benar kepada saya tentang sesuatu yang saya tanyakan?” Ya, hai Abu Qasim! Sekiranya kami berdusta, tuan ketahui dusta kami sebagaimana tuan ketahui tentang ayah kami.” Lalu beliau bertanya, ”Siapakah yang akan masuk neraka?” Mereka berkata, ”Kami akan berada di neraka untuk jangka waktu sebentar, dan setelah itu kau akan mengganti posisi kami.” Sang Nabi berkata,”Kalian dikutuk dan dihina di neraka! Demi Allah, kami tidak akan pernah mengganti posisi kalian di neraka.” Lalu Nabi Saw bertanya,” Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abu Al-Qasim.” Beliau Saw bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Tanya beliau, “Apakah yang mendorong kamu berbuat demikian?” Jawab mereka :” Maksud kami ialah, kalau sekiranya tuan seorang pendusta, kami akan senang. Dan kalau sekiranya tuan seorang Nabi, racun itu tidak akan membahayakan tuan.” [HR. Bukhari 1412]
2. Pembuktian bahwa Nabi Muhammad selamat dari racun wanita Yahudi
- Perang Khaibar terjadi pada tahun 628 M (tahun ke 7 H) dan pada bulan February 629 M -Zul Qa’dah 7 H) Nabi dan kaum Muslimin melaksanakan Umratul Qadha’.
- Setelah perang Khaibar dapat ditaklukkan, Rasulullah menikah dengan Shafiyah binti Huyaiy bin Akhtab. Pada tahun yang sama.
- Bulan January 630 M (Ramadhan 8 H) Nabi Muhammad pun masih SEHAT WAL ‘AFIAT. Beliau membuka kota Makkah dan menghancurkan semua berhala-berhala yang ada disekitar Ka’bah. Peristiwa ini dikenal dengan “FATHUL MAKKAH”.
- Empat tahun sejak dari peristiwa Khaibar Rasulullah tetap hidup. Dan pada bulan maret 632M, atau tepatnya Dzulhijjah 10 H) Rasulullah melaksanakan Haji Wada’ bersama-sama dengan kira-kira 114.000,- orang kaum muslimin untuk menunaikan ibadah haji.
- Pada bulan Mei 632M, atau bulan safar 11 H, Rasulullah menyiapkan Tentara Usamah untuk pergi ke Negeri Syam.
- Pada tgl 7 Juni 632 M atau pada hari senin 12 Rabi’ul awal (bertepatan dengan hari kelahiran beliau) Nabi Muhammad Saw wafat dengan tenang untuk kembali kepada Tuhannya Yang Mahatinggi, .
3. Nabi Muhammad SAW wafat karena sakit biasa, BUKAN karena racun
Sebelum beliau wafat, Rasulullah tetap melaksanakan Dak’wah. Dari Aisyah ra., katanya: ”Ketika sakit Nabi bertambah berat, beliau meminta kepada semua istri beliau, supaya ia diizinkan selama sakit ia dirawat dirumahku, dan mereka semua mengizinkannya. Lalu Nabi pergi ke rumah Aisyah dipapah oleh dua orang laki-laki, sedangkan kedua belah kaki beliau tercecah menggaris tanah dinatara kedua orang laki-laki itu, yaitu Abbas dan seorang lagi.” Kata Ubaidillah, “Cerita Aisyah itu kuceritakan kepada Abbas, lalu dia menanyakan kepadaku, tahukah engkau siapa laki-laki yang seorang lagi itu?” Jawabku, “Tidak!” Katanya, “Dia adalah Ali”.
Selanjutnya Aisyah menceritakan juga, bahwa setelah nabi saw. berada dirumahnya, sedangkan sakit nabi bertambah keras juga, maka beliau bersabda, “Siramkanlah kepadaku tujuh girbag air yang masih utuh, mudah-mudahan aku segera dapat melaksanakan da’wah kembali kepada orang banyak.” Lalu Nabi didudukkan kedalam sebuah bak mandi terbuat dari kuningan, kepunyaan hafshah, istri nabi saw, kemudian beliau kami sirami dengan air yang disuruhkan Nabi, sampai beliau memberi isyarat kepada kami, ‘Sudah cukup.” Sesudah itu beliau pergi ke Mesjid menemui jamaah” [HR Bukhari 135]
Nah, pelajaran apa yanvg dapat anda petik dariu sedikit informasi ini?
Silahkan dipikirkan sendiri.
[Dari berbagai sumber]
Silahkan dipikirkan sendiri.
[Dari berbagai sumber]
Tidak ada komentar